Saturday 11 April 2015

pakaian khas korea atau pakaian adat korea "HANBOK"

       Korea terkenal keanekaragaman budayanya seperti makanan khas, K-Pop, dan salah satunya adalah Hanbok baju tradisional Korea. Sekarang kita akan membahas lebih dekat mengenai Hanbok.Secara harfiah Hanbok berasal dari kata “Han” yakni mengacu pada sebutan orang Korea sendiri serta “Bok” yakni pakaian. Jadi, secara umum Hanbok berarti pakaian orang Korea.


 ini adalah macam macam hanbok :

1. Jeokui
 

 Warna Jeokui berbeda bergantung dari status dalam keluarga kerajaan. Permaisuri menggunakan  Jeokui berwarna ungu-merah, ratu menggunakan Jeokui berwarna merah muda, dan putri mahkota  menggunakan Jeokui berwarna biru. Jeokui berasal dari kata "Jeok" berarti burung, jadi pola Jeokui adalah banyak burung.

 2.  Myeonbok                                                                                                                                          

 
Myeonbok adalah pakaian upacara agama dan formal raja sementara Jeokui adalah pakaian upacara ratu agama dan formal selama Goryeo dan Joseon dinasti. Myeonbok disusun oleh Myeonryu-Gwan (Hangul: 면류관) dan Gujang-bok (Hangul: 구장복). Myonryu-Gwan terdapat manik-manik, yang terurai longgar, itu berarti bahwa raja tidak akan melakukan kejahatan. Ada juga gumpalan kapas di kiri dan sisi kanan Myeonryu-Gwan, dan ini berarti bahwa raja tidak akan mendengar pembicaraan manis pejabat - pejabat yang korup. Gujang-bok itu berwarna hitam, dan memiliki sembilan pola, yang melambangkan raja. 
                  
3. Dangui                                                                                                                                                   

 

Dangui Adalah pakaian upacara kecil untuk Ratu, putri, atau istri seorang pejabat tinggi pemerintah sementara itu untuk upacara besar di antara kelas mulia pada dinasti Joseon. Bahan untuk membuat "Dang-Ui" berbeda disetiap musim, sehingga perempuan kelas atas mengenakan Dang-Ui tebal di musim dingin sementara Dang-Ui yang tipis dikenakan di musim panas. Dang-Ui memiliki warna yang bermacam, yang biasanya dipakai yaitu berwarna kuning-hijau . Dang-Ui yang dikenakan Kaisar berwarna merah, Dang-Ui yang dikenakan Ratu berwarna ungu , dan yang lain mengenakan warna hijau. Pada dinasti Joseon, wanita biasa telah mengenakan Dang-Ui saat pernikahan.


4.Hwal-Ot                                                                                                                                                  




Hwal-Ot  Adalah gaun lengkap untuk putri ataupun seorang putri raja dari selir, pakaian resmi untuk kelas atas, dan pakaian pengantin untuk wanita biasa selama dinasti Goryeo dan Joseon. Pola Hwal Ot-bersulam teratai, phoenix, kupu-kupu, dan sepuluh simbol tradisional umur panjang:. matahari, gunung, air, awan, batu / batu, pohon-pohon pinus, jamur keabadian, kura-kura, bangau putih, dan rusa. Setiap pola pada Hwal-Ot mewakili struktur sosial yang berbeda: Seekor naga mewakili permaisuri, phoenix mewakili Ratu, pola bunga diwakili seorang putri dan seorang putri raja oleh selir, dan awan dan crane diwakili pejabat pengadilan peringkat tinggi. Semua ini. pola memiliki arti umur panjang, keberuntungan, kekayaan dan kehormatan sepanjang sejarah Korea. Hwal-Ot juga memiliki biru, merah, dan kuning garis-garis berwarna di setiap lengan:. seorang wanita biasanya dipakai rok berwarna merah dan kuning atau hijau berwarna Jeogori, yang Korea jaket tradisional. Setelah mereka mengenakan Jeogori dan rok, mereka dikenakan Hwal-Ot. [3] seorang wanita juga dipakai rambutnya di disanggul, memakai sebuah jepit rambut hias, dan menempatkan sebuah mahkota kecil untuk upacara dikepala mereka. Jepit rambut hias, yang disebut Yongzam (Hangul: 용잠), mereka juga menempatkan pita panjang. Saat ini, orang memakai Hwal-Ot ketika acara pernikahan saja, dalam tradisi Korea.  

5. Wonsam

 

Wonsam Adalah pakaian upacara untuk wanita yang sudah menikah pada dinasti Joseon. Hal ini dikenakan oleh bangsawan, wanita keluarga istana, dan wanita yang mulia dan setiap golongan masyarakat memakai Wonsam dengan motif  dan warna yang berbeda. Warna kuning dipakai oleh Permaisuri, warna merah dikenakan oleh ratu , ungu-warna merah dikenakan putri mahkota, dan putri raja dari selir, dan seorang wanita dari keluarga bangsawan mengenakan warna hijau. Semua status sosial biasanya diketahui dari dua warna garis-garis di setiap lengan, Wonsam berwarna  kuning biasanya memiliki garis-garis berwarna merah dan biru, Wonsam berwarna  merah memiliki garis-garis berwarna biru dan kuning, dan Wonsam berwarna hijau  memiliki garis-garis berwarna merah dan kuning. Wonsam hijau biasanya dipakai wanita biasa. Macam warna pada garis-garis sangat banyak dan pita panjang, dan Wonsam biasanya dipakai dengan Onhye atau Danghye, yaitu sepatu tradisional Korea.


Hanbok untuk pernikahan :

 

Hanbok untuk anak :


 



 

Wednesday 8 April 2015

Tahu Kah Anda Kenapa "KOREA" Disebut Negara Ginseng ?????



Sebelumnya apakah kalian tahu kenapa korea di sebut negara ginseng? nahhh di sini lah kalian dapat mengetahui asal mula nya kenapa korea di sebut negara ginseng^^ yukk kita langsung simak saja ^^ 


         Ratusan tahun yang lalu di sebuah desa kecil, ada pasangan suami istri yang mempunyai anak laki-laki tunggal dan hidup bersama ibu mereka yang sudah tua. Mereka sangat terkenal karena berbakti kepada ibunya.
Namun, suatu hari tiba-tiba sang ibu jatuh sakit dan sama sekali tidak bisa bangun.
Pasangan suami istri itu terus berusaha ke sana ke kemari untuk  menemukan obat yang dapat menyembuhkan ibu mereka, tetapi obat dari manapun tidak ada khasiatnya untuk ibu yang sudah sakit parah itu.
Dalam keluarga yang dulu selalu bahagia, kesedihan itu datang dan tidak sirna.

        Suatu hari seorang biksu tua datang ke rumah mereka untuk mengumpulkan sumbangan kuil. Dan sang biksu bertanya kenapa suami istri yang masih begitu muda nampak sedih dan murung. Kemudian pasangan suami istri itu menjelaskan sumber kesedihan dari keluarga mereka.
Mendengarkan cerita itu, sang biksu berdiam sejenak sambil menarik nafas panjang, kemudian sang biksu berkata bahwa hanya ada satu cara untuk menyembuhkan kembali sang ibu.
Akan tetapi setelah mendengarkan cara untuk menyembuhkan ibu mereka, pasagan suami istri itu hampir kabur dan ingin pingsan. Karena satu-satunya cara untuk menyembuhkan sang ibu adalah dengan membiarkan anak mereka yang baru berusia 5 tahun masuk ke kuali besar yang airnya mendidih.

        Aduh…! Bagaimana bisa! Kalau anak mereka mati, ibu bisa sembuh, tapi mungkin tidak lama setelah itu ibu akan meninggal…Mereka terus berpikir-pikir dan memutuskan untuk memilih menyembuhkan ibunya.
Kalau ibu tidak ada yang lain selain ibu yang berbaring sakit di sana, tapi kalau anak, kita dapat melahirkan lagi!
Begitulah pasangan suami istri itu mempersiapkan air mendidih untuk anaknya sambil menahan rasa ingin mati sebagai ganti anaknya.

      Pada tengah malam saat itu, sang ibu yang sakit mencari air minum, dan menantunya memberikan air mendidih yang tadi dipakai untuk merebus anaknya. Sang ibu meminum air itu sambil mengatakan sepertinya rasa hausnya menghilang. Kemudian menjelang dini hari, sang ibu langsung bangun dari tempat tidur dan penyakitnya pun menghilang begitu saja.
Kesembuhan sang ibu merupakan hal yang sangat menyenangkan, tapi suami istri ini tidak bisa merasa senang dengan sepenuh hati, karena mereka merasa kehilangan anak.

           Matahari sudah mulai terbit, dan si anak yang sudah dipersiapkan air mendidih tiba-tiba keluar dari kamar. Suami istri itu tidak percaya, apakah itu ilusi atau benar anak mereka atau hantu.? Tapi ternyata itu benar anak mereka yang sudah direbus di air mendidih semalam.
Melihat anaknya, si istri berlari ke dapur dan membuka kuali besar yang semestinya ada anak mereka di dalamnya, tapi ternyata tidak ada jenazah anaknya di dalam kulai itu, sebagai gantinya, ada ginseng besar yang berumur 10 ribu tahun.

     Ternyata Tuhan menguji rasa bakti suami istri itu untuk memberikan obat yang dapat menyembuhkan ibunya, yaitu ginseng seumur 10 ribu tahun! Setelah itu, suami istri itu berterima kasih kepada Tuhan dan sang biksu yang memberi tahu caranya itu, menguburkan sisa ginsengnya.

       Orang bilang bentuk ginseng mirip seperti manusia. Ada kepala, ada badan, lengan dan kaki. Sehingga legenda yang mirip dengan cerita tersebut dapat ditemukan di berbagai lokasi di Korea. Sementara daerah yang paling terkenal dengan ginseng adalah kota Geumsan, provinsi Chungcheong Selatan

Sekian ulasan saya mohon maaf bila ada kesalahan terimakasih ^^